Budi dari kata Yunani “nuos” artinya “perubahan kelakukan manusia bukan hanya perubahan pikiran.”
Karena dengan membaharui diri dan hidup, maka kita dapat membedakan kehendak Allah, (juga dari kata Yunani “dokimazein” artinya memeriksa, menguji), mengintrospeksi diri, mengevaluasi diri; apa yang baik dan berkenan kepada Tuhan Allah dan yang sempurna.
Ayat 3: Paulus mengingatkan jemaat di Roma agar jangan memikirkan hal hal yang lebih tinggi, yang tidak dapat dijangkau melalui pikiran mereka.
Memang merupakan suatu kerinduan orang untuk dapat memiliki apa yang lebih tinggi.
Apakah itu berkaitan dengan jabatan, kedudukan atau kebutuhan yang ingin dipenuhi.
Hal itu tidak ada salahnya, tapi ingat bahwa kemampuan dan karunia setiap orang berbedabeda.
Paulus menghendaki supaya berpikir begitu rupa, secara bijaksana, supaya dapat menguasai diri menurut ukuran iman.
Jadilah orang yang rendah hati, bahkan sadar atas kemampuan kelebihan dan keterbatasan dari diri sendiri.
Sebab bagi Paulus, masing-masing telah Tuhan Allah berikan karunia menurut ukuran pemberian Yesus Kristus.
Ayat 4-5: Dalam bagian ini Paulus menunjuk pada Yesus Kristus sebagai Kepala Gereja dan Gereja adalah tubuh-Nya.

















