Karunia mengajar, ialah pemberian kemampuan mengajar secara khusus terutama untuk menyampaikan kebenaran firman Tuhan dengan efektif melibatkan pelajaran mendalam terhadap penyataan Tuhan Allah dan penerapannya nyata bagi pendengar.
Juga berarti memberi instruksi “didaskalos” seperti yang Yesus Kristus lakukan sebagai seorang Guru kepada para murid-Nya (band. Matius 28:19-20).
Karunia menasihati (Yunani καλεο – Kaleo” berarti memanggil). Ini dimaksudkan memanggil seseorang di samping kita untuk mendampingi dan memberi nasihat supaya iman kita kuat dan nasihat yang diberikan didasarkan pada Firman Tuhan. (band. Roma 15:4-6).
Semua karunia yang diberikan Tuhan Allah hams dilakukan sesuai dengan iman. Karunia yang ada tidak boleh disimpan atau dipergunakan menurut kehendak diri sendiri, tapi untuk kepentingan bersama sebagai satu persekutuan jemaat.
Karunia-karunia ini hams digunakan dengan sepenuh hati dan segenap jiwa serta tulus ikhlas, sebab itu juga menjadi persembahan yang memuliakan nama Tuhan Allah.
Makna dan Implikasi Firman
1. Tuhan Allah menghendaki Gereja-Nya, Pelayan Khusus, perangkat pelayanan dan seluruh warga Jemaat agar mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Allah.
2. Ibadah yang sejati menunjuk pada ketaatan dan kesetiaan hamba-hamba Tuhan serta warga jemaat mempersembahkan seluruh hidupnya.
Termasuk mempergunakan karunia, talenta dan kemampuan yang diberikan Tuhan Allah kepadanya untuk kepentingan bersama.
Yang dinyatakan dalam berdiakonia sebagai pengimplementasian kasih Tuhan Allah yang rela mengorbankan diri-Nya bagi umat kepunyaan-Nya.

















