4. Kematian Safira tindakan penghukuman Tuhan (ayat 10).
Safira mati seperti halnya Ananias suaminya (ayat 5), itu semua terjadi karena mereka telah berdusta saat membawa persembahan.
Perbuatan itu jahat di mata Tuhan Allah, sehingga mereka dihukum mati. Penghukuman Tuhan Allah merupakan pernyataan otoritas sorgawi yang tidak dapat diremehkan oleh siapa pun.
Serta memberi penegasan kewibawaan pelayanan yang dilaksanakan para Rasul, bahwa mereka menjalankan pelayanan bukan atas dasar keinginan mereka tetapi berdasarkan kehendak Tuhan, yang memberi perintah dan kuasa dalam Roh Kudus untuk memberitakan Injil Yesus Kristus (Matius 28:18-20).
Penghukuman itu adalah bentuk tindakan disiplin Tuhan Allah guna memumikan semangat memberikan persembahan yang ada di tengah-tengah jemaat agar tidak dikotori oleh dusta.
5. Seluruh jemaat yang mendengar sangat ketakutan (ayat 11).
“Maka sangat ketakutanlah seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar”.
Sangat ketakutan diterjemahkan dari kata Yunani egeneto (to become) lobos (fear) megas (large, great).
Itulah dampak dari tindakan tegas penghukuman Tuhan Allah kepada Ananias dan Safira, mengedukasi jemaat dan semua orang yang mendengar agar mereka hidup takut akan Tuhan Allah serta hams menghargai dan menghormati pelayanan yang dilaksanakan oleh rasulrasul.
Dalam hal memberi persembahan mereka juga hams bersikap jujur dan jangan berdusta. Karena berdusta mendatangkan penghukuman Tuhan Allah.

















