RELIGI  

MTPJ GMIM 9-15 Juni 2024 : Jangan Berdusta!

Makna dan Implikasi Firman

1. Cerita Ananias dan Safira memberi peringatan kepada kita agar jangan berdusta saat membawa persembahan bagi Tuhan Allah.

Berdusta itu karakter Iblis, yang bertentangan dengan karakter Tuhan Allah yang tidak dapat berdusta.

Cuma ada satu jalan bagi jemaat untuk tidak dikuasai karakter Iblis, yaitu tunduk sepenuhnya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, Karena hanya Yesus Kristus yang telah menang dari godaan Iblis (Matius 4:10-11) dan mengalahkan maut.

2. Pemberian jemaat yang dibawa dan diletakkan di depan kaki rasul-rasul, itu bukan untuk rasul-rasul tetapi dipercaya sebagai persembahan untuk Tuhan Allah.

Persembahan yang diberikan dalam ibadah mesti didasarkan pada ketulusan hati, kejujuran, keikhlasan, kemurnian dan kebenaran serta tidak dengan terpaksa.

Karena Tuhan Allah suka pada p nbahan yang tidak bercacat cela (Imamat 3:6: 22:21) dan memberi menurut kerelaan hati dan dengan sukacita. (2 Korintus 9:7)

3. Penghukuman Tuhan Allah bagi Ananias dan Safira, yang merupakan tindakan disiplin untuk menjaga kemurnian hati jemaat di hadirat-Nya.

Ini mengingatkan gereja supaya menjaga dan memberitakan semangat pemurnian serta kejujuran bagi jemaat dalam memberi persembahan.