RELIGI  

MTPJ GMIM 23-29 Juni 2024 : Kasihilah Musuhmu dan Berbuatlah Baik

Mempraktikan kemurahan hati kepada sesama manusia dapat saja dilupakan manusia, namun diperhatikan Bapa di sorga.

Sehingga bagi mereka yang hidup dalam kemurahan akan mendapatkan ‘upah besar’ dan akan menjadi ‘anak-anak Allah Yang Mahatinggi’.

Makna dan Implikasi Firman

1. Kecenderungan sifat manusia ketika dianiaya adalah mempertahankan diri atau ingin membalas.

Manusia menyimpan ingatan tentang pengalaman pahitnya dan ketika ada kesempatan akan cenderung menanggapinya dengan cara yang sama.

Balas dendam dianggap sebagai tindakan untuk mendapatkan keadilan kepada mereka yang pernah menyakiti atau melukai perasaan kita.

Namun kepada para murid-Nya, Yesus Kristus hendak mengajarkan agar para pengikut-Nya tidak boleh mengambil dan masuk pada otoritas Tuhan Allah tanpa izin.

2. Selalu ada godaan untuk merebut peran Tuhan Allah dalam menghukum mereka yang kita rasa patut dihukum.

Oleh karena hati manusia telah dikuasai dosa, sehingga pembalasan selalu dimotivasi oleh amarah.

Dalam doa kita seringkali terselip kata kerinduan supaya Tuhan Allah mempercepat hak-Nya untuk menghukum musuh-musuh kita.

Atau jika Tuhan Allah dianggap terlalu lamban, maka terkadang manusia tergoda untuk mempercepat datangnya penghukuman itu dengan balas dendam.