3. Memang bagi sebagian kelompok menilai pengajaran Yesus Kristus ini kelihatan konyol, aneh dan bodoh.
Sifat kasih yang Yesus Kristus ajarkan ini sering dinilai sebagai bentuk kelemahan yang sering dimanfaatkan orang.
Seringkali orang memanfaatkan kebaikan kita yang suka memaafkan dan mengampuni kesalahan.
Beberapa orang malah meremehkan, merendahkan dan melecehkan kita, karena kita baik.
Ada anggapan ‘nda apa-apa beking jaha padia, sebab pasti dia cuma mobabadiam nda mobabalas”.
4. Ajaran Yesus Kristus tentang mengampuni ini sering disalah mengerti banyak orang.
Mereka beranggapan bahwa Kekristenan mengajarkan mentalitas budak, mentalitas orang-orang yang melahirkan orang yang lemah, bodoh, aneh karena disaat diinjak-injak malahan harus berbuat baik kepada mereka yang melakukan kejahatan.
Pengajaran Yesus Kristus melalui bacaan ini bukan hendak menjadikan orang Kristen berdiam diri saat diperlakukan tidak adil.
Namun pesan yang hendak Yesus Kristus sampaikan adalah bahwa orang Kristen dipanggil untuk tidak menjadi pendendam, pembenci, pengutuk dan pencaci.
Tapi sebaliknya orang Kristen dipanggil untuk menunjukkan kepada dunia bahwa sifat anak Allah adalah murah hati yang dibuktikan dengan aktif untuk mengasihi, mendoakan mereka yang memusuhi dan membencinya.

















