Ia yakin Tuhan Allah tidak akan mempermalukan orang yang percaya, sebaliknya yang berkhianat akan dipermalukan (ayat 3).
Ayat 4-11 disaksikan bagaimana pengalaman hidup bersama Tuhan Allah, di mana jalan-Nya itu adalah kasih setia dan kebenaran yang memberikan pengampunan.
Daud dengan penuh kerendahan hati mengaku dosanya dan berani memohon pengampunan dari Tuhan Allah. Dosa menjadi penghalang untuk mengenal, mendekat dan memahami jalan-Nya.
Orang yang takut akan Tuhan anak cucunya akan mewarisi bumi. Orang yang takut akan Tuhan adalah orang yang sungguh mengenal-Nya secara pribadi, memahami dan melakukan kehendak-Nya agar tidak tersesat (band. Ams 3:5-7).
Artinya orang yang mau memberi diri dengan bersedia menerima pengajaran dari Tuhan Allah.
Kepadanya dijanjikan kebahagiaan dan anak cucunya akan mewarisi bumi atau mewarisi tanah.
Bagi orang Israel, janji itu menyangkut negeri sebagai tempat kebahagiaan yang memberikan rasa nyaman, aman, sejahtera lahir dan batin yang tidak dinikmati oleh orang fasik (psl 37:9,29).
Ayat 15-22, Daud menanti dengan sabar pertolongan Tuhan Allah dengan terus menjaga integritas diri; mengedepankan keterbukaan, kejujuran dan ketulusan.
Makna dan Implikasi Firman
1. Di tengah pergumulan yang berat, tertekan dan kesepian, maka yang harus dilakukan orang percaya adalah bergantung penuh kepada Tuhan Allah dalam doa yang sungguh, rajin membaca dan memahami serta melakukan firman-Nya.
Dengan doa kita merendahkan diri dan bersedia untuk dididik, dituntun oleh firman-Nya untuk mengenal dengan benar jalan-Nya.