Dialah Tuhan Allah yang penuh rahmat dan belas kasihan, yang peduli, setia membimbing dan berkuasa menyelamatkan umat-Nya.
Sebagaimana Yesus Kristus saat menghadapi pergumulan yang berat, Dia berdoa di Taman Getsemani dan menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Bapa-Nya (Matius 26:39).
2. Mewarisi iman tidak kalah penting dengan menerima warisan tanah atau harta benda lainnya.
Karena mewariskan iman yang benar kepada anak cucu adalah sesuatu yang sangat mendasar untuk menikmati kebahagiaan.
Jangan sampai terjebak memfokuskan kebahagiaan pada harta, jabatan dan kehormatan diri.
3. Takut akan Tuhan ditandai dengan hidup menurut firman-Nya. Firman Tuhan yang tertulis dalam Alkitab sebagai sumber ajaran yang benar, yang terus menerus harus ditanamkan dalam benak dan hati anak cucu.
Betapa bahagianya kita jika diperkenankan menyaksikan anak cucu/generasi ke generasi menikmati kebahagiaan di dalam kasih-Nya.
Karena itu pewarisan firman Tuhan kepada anak cucu akan menghindari persengketaan.
4. Orang tua bertanggung jawab memperkenalkan pengajaran yang benar kepada anak cucu agar menjadi orang yang takut akan Tuhan, sehingga mewarisi iman dan bumi.
Sebagaimana juga yang disaksikan dalam Timotius 1:5; tentang Timotius yang hidup takut akan Tuhan, mengenal firman Tuhan karena didikkan dari neneknya Lois dan ibunya Eunike.