RELIGI  

MTPJ GMIM 5-11 Januari 2025 : Berbahagialah Orang Yang Tidak Berjalan Menurut Nasihat Orang Fasik

Ayat 2: Yang berbahagia adalah orang yang kesukaannya ialah taurat Tuhan dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.

Kesukaan adalah suatu kata yang menunjukkan perasaan cinta dan rindu kepada seseorang atau sesuatu, baik secara kongkrit maupun secara abstrak.

Sangat menarik karena di sini pemazmur menggunakan kata “kesukaan”. Berbahagialah yang kesukaannya ialah “Taurat Tuhan”.

Taurat aslinya berarti pengajaran tentang kebijaksanaan atau keseluruhan penyataan kehendak Tuhan Allah yang sudah tertulis dalam kitab suci (Ul. 31:9-11 dan Yos. 1:7-8).

Orang yang diberkati bukan hanya berbalik dari kejahatan, tetapi juga membangun hidup mereka di sekitar Firman Tuhan.

Mereka berusaha untuk menaati kehendak Tuhan Allah dari hati yang sungguh-sungguh senang akan jalan dan perintah-Nya.

Di mana dikatakan bahwa orang fasik binasa karena “tidak menerima dan mengasihi kebenaran”.

Kesukaan akan Taurat itu dibuktikan dengan “merenungkan Taurat itu siang dan malam”.

Siang dan malam artinya secara terus menerus (bnd. Ul. 6:4-7) artinya tidak ada batasan waktu, maka orang inilah yang dikatakan bahagia.