Pernyataan ini menekankan bahwa pengharapan akan kedatangan Kristus adalah ciri khas dari iman yang sejati.
Penulis menjadikan dirinya sebagai teladan seorang pelayan yang telah menyelesaikan perlombaannya dengan setia, sambil mendorong Timotius untuk mengikuti jejaknya.
Pesan di dalam surat ini menekankan pentingnya kesetiaan, ketekunan, dan pengharapan dalam pelayanan.
Makna dan Implikasi Firman
1. Di era informasi yang begitu cepat, gereja harus tetap fokus pada tugas utamanya: memberitakan Firman Tuhan.
Seperti Timotius dinasehati untuk “memberitakan firman, baik atau tidak baik waktunya” (ayat 2), gereja masa kini harus konsisten dalam menyampaikan kebenaran Alkitab, bahkan ketika pesan tersebut dirasa tidak populer atau bertentangan dengan tren budaya.
2. Gereja masa kini menghadapi tantangan untuk tidak berkompromi dengan ajaran sesat demi popularitas (viral) atau pertumbuhan cepat.
Tantangannya adalah mempertahankan integritas iman sambil tetap bijaksana dan terbuka di tengah kehidupan masyarakat modern.
3. Gereja harus mempersiapkan jemaatnya untuk menghadapi penolakan, kritik, bahkan penganiayaan karena iman mereka, sambil tetap menunjukkan kasih dan pelayanan kepada banyak orang.
4. Gereja harus membantu setiap anggotanya menemukan dan memenuhi panggilan imannya.
Di tengah berbagai pilihan karir dan gaya hidup, gereja perlu membimbing dan mengajar jemaat untuk mengenali dan menjalani tujuan Allah dalam hidup mereka.