RELIGI  

MTPJ GMIM 6-12 April 2025 (Minggu Sengsara V) : Penyesalan Karena Telah Menyerahkan Darah Orang yang Tak Bersalah

Sanhedrin juga berperan mengawasi ajaran keagamaan serta menentukan Kebijakan bagi bangsa Yahudi.

Frasa `mengambil keputusan’ dalam bahasa aslinya, Yunani, sumboulion artinya bersekongkol, berunding, keputusan.

Menurut KBBI, bersekongkol/berse-kong-kol artinya berkomplot atau bersepakat melakukan kejahatan; bersekutu dengan maksud jahat.

Keputusan Sanhedrin bukan didasarkan pada keadilan, melainkan kebencian dan ketakutan terhadap Yesus Kristus yang dianggap mengancam kekuasaan mereka.

Ayat 2. Mengapa Yesus Kristus diserahkan kepada Pilatus? Karena wilayah Yehuda dan Israel berada di bawah jajahan pemerintah Romawi sehingga hukum yang berlaku menggunakan hukum Romawi yang memilliki kewenangan untuk menghukum mati.

Sementara hukum agama Yahudi secara khusus hanya diberikan kewenangan untuk mengawasi pelanggaran Taurat.

Pontius Pilatus sebagai Wali Negeri, gubernur Romawi disebut oleh para ahli sejarah sebagai Prokurator (pejabat Romawi yang bertanggung jawab atas provinsi Yudea pada masa pemerintahan Kaisar Tiberius sekitar tahun 26-36 M) memiliki wewenang untuk mengeksekusi sehingga mereka menyerahkan Yesus Kristus kepadanya agar dihukum mati.

Ayat 3. “Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat. bahwa Yesus telah dijatuhi h ukuman mati, menyesallah ia.

Kata “menyesallah” dari kata menyesal dalam bahasa Yunani metamellomai bernuansa putus asa: hilang harapan, tidak mempunyai harapan lagi untuk mengubah keputusan atau keadaan.