Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya: “Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku.
Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.”(Lukas 22:61-62) Menangis dengan sedihnya” pikros adalah ekspresi emosional karena merasa terjebak dalam situasi yang sulit sehingga melakukan hal yang menyangkal prinsip hidupnya atau keyakinannya.
Pandangan Yesus Kristus yang bermakna teguran, belas kasihan dan peringatan menyadarkan Petrus sehingga ia menangis dengan sedihnya.
“Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!” adalah ungkapan sinis dan dingin terhadap Yudas Iskariot.
Hal ini menunjukkan kemunafikan, karena mereka telah memanfaatkan Yudas Iskariot agar berkhianat kepada Gurunya untuk rencana jahat mereka, tetapi tidak peduli dengan perasaan bersalahnya.
Ayat 5. “Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri.”
Yudas Iskariot melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, yang menunjukkan bahwa ia tidak lagi menginginkannya dan sadar bahwa uang itu berasal dari tindakan yang salah.
Melemparkan uang ke Bait Suci mungkin juga merupakan tindakan putus asa, seolah-olah Yudas Iskariot ingin melemparkan tanggung jawabnya.
Yudas Iskariot “menggantung diri,” Yunani apegksatho; hang oneself/himself, tetapi Kisah Para Rasul 1:18 mencatat bahwa tubuhnya jatuh dan perutnya pecah. Kedua ayat ini harus dipahami sebagai dua bagian dari satu kejadian.