RELIGI  

MTPJ GMIM 2-8 Januari 2021: Menjadi kuat karena hidup dalam Tuhan

Ia melanjutkan nilai-nilai iman yang diwariskan ayahnya. Perbuatannya tepat seperti yang dilakukan ayahnya. Faktor keteladanan orang tua memengaruhi sikap dan keputusan Yotam.

Ia tidak hanya belajar dari kebaikan tetapi juga dari kesalahan ayahnya. Dimana, ia tidak mencemari kekudusan Bait Tuhan seperti ayahnya. Pada waktu, Uzia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati dan melakukan hal yang merusak.

Ia berubah setia kepada Tuhan dengan melangkahi kapasitasnya, yaitu membakar ukupan di atas mezbah. Akibatnya, ia ditegur karena bertindak sebagai imam padahal ia bukan seorang imam (2 Taw 26:16-19).

Berikutnya, ada berapa hal mengenai kepemimpinan Yotam. Ia membangun dan memperluas kerajaannya tetapi tidak dibarengi dengan pembenahan kehidupan spiritual secara konsisten. Rakyat Yehuda masih melakukan hal yang merusak, yaitu penyembahan kepada berhala.

Selama masa pemerintahannya, ia memberi perhatian yang besar terhadap pembangunan Bait Allah, mendirikan Pintu Gerbang Tinggi, membangun tembok Ofel, memperluas wilayah kerajaan, mendirikan kota-kota di pegunungan Yehuda dan membangun benteng-benteng serta menara-menara di hutan-hutan.

Raja Yotam menyeimbangkan upaya pembangunan fisik dengan peningkatan kesejahteraan dan keamanan. Ketika ia memperkokoh kubu-kubu, maka ia juga memperkuat kekuatan militer, sehingga dapat mengalahkan raja bani Amon.