Sedangkan proses pentahiran selanjutnya yaitu mencukur rambut dan mencuci pakaian dilakukan sendiri, di mana orang Lewi tidak hanya sebagai pihak penerima, tetapi juga terlibat aktif mentahirkan dirinya sendiri.
Ritual pentahiran dari perspektif sistem keagamaan, pertanda pengudusan dan pendamaian. Inilah akses bagi orang Lewi untuk melaksanakan tugas di hadapan Tuhan. Tuhan itu kudus maka umat-Nya harus kudus dan kekudusan ini harus dijaga dan dihormati.
Kedua,
Orang Lewi harus mempersiapkan dua ekor lembu jantan muda. Seekor lembu jantan muda diolah dengan korban sajian dari tepung terbaik dan minyak sedangkan seekor lainnya untuk korban penghapus dosa.
Indikasi dari persembahan ini menggambarkan bahwa kurban dan bahan yang dipersiapkan berkualitas, tidak bercacat dan bercela.
Ketiga,
Orang Lewi disuruh mendekat ke depan Kemah Pertemuan dan segenap orang Israel dipanggil berkumpul. Pada saat itu orang Israel harus meletakkan tangannya atas orang Lewi.
Perihal meletakkan tangan (Ibr, camak = menopang, mendukung) menunjukkan legitimasi orang Israel kepada orang Lewi untuk menggantikan anak sulung mereka sebagai persembahan kepada Tuhan. Inilah acuan prinsip penggantian dari ritual ini.

















