Setelah berlalunya pandemi Covid-19, kita menghadapi ketidakpastian ekonomi dan politik akibat perang Rusia-Ukraina yang diperkirakan memicu inflasi dan krisis ekonomi yang sudah terjadi di beberapa negara dan akan menghantam lebih banyak negara.
Gempa dahsyat di Turki, dan mulai memanasnya suhu politik di Tanah Air menjelang Pilpres dan Pilkada serempak pada 2024 yang berpotensi memunculkan benturan bermotif SARA.
Nas di atas berbicara mengenai kehadiran Kristus yang mendahului kita semua.
Kristus yang tadinya mati dan meninggalkan para murid, kini bangkit, hadir serta bersama para murid dengan cara mendahului mereka ke Galilea.
Kembali ke Galilea yang tidak dapat membanggakan simbol-simbol sesakral Bait Suci, daerah yang dihuni bersama Goyim, bangsa-bangsa yang tak bersunat!
Orientasi baru setelah kebangkitan Kristus ini menegaskan ulang misi-Nya yang terarah kepada “yang lain”, seperti yang ditunjukkan penulis Injil Matius sejak awal.
Kita diingatkan bahwa di antara nenek moyang Yesus terdapat perempuan Moab (Mat. 1:5).
Saat Ia lahir, orang-orang asing yang dikenal sebagai orang Majus ikut menyambut-Nya (Mat. 2:1-12).