RELIGI  

MTPJ GMIM 4-10 Juni 2023 : Lestarikan alam dan makhluk ciptaan demi masa depan

Sebelum peristiwa air bah, Tuhan Allah dikatakan “menyesal” dan sepertinya “melupakan” manusia karena begitu jahat dan buruknya kejahatan.

Pilihan manusia untuk mengikuti hasratnya telah membawa kerusakan yang mendalam atas ciptaan-Nya.

Maka sekarang Tuhan Allah menaruh perhatian lagi kepada manusia, yang dibahasakan dalam ayat 1 “Maka Allah mengingat Nuh…”.

Inilah sebuah awal dari kehidupan yang baru. Tuhan Allah bertindak dengan membuat air itu surut dan akhirnya bahtera itu terkandas.

Walaupun puncak-puncak gunung telah kelihatan namun Nuh belum turun dari bahtera.

Ia mencari petunjuk dengan melepaskan burung gagak (sekali dilakukan) dan burung merpati (3 kali dilakukan).

Setelah burung merpati tidak kembali, ini memberi tanda bahwa bumi telah kering dan tanaman telah tumbuh ditandai dengan ‘sehelai daun Zaitun segar’ yang dibawa oleh burung Merpati.

Walaupun demikian, Nuh yang saleh dan taat itu tetap berada di dalam bahtera karena belum ada perintah dari Tuhan Allah untuk keluar.