RATAHAN, BERITASULUT.co.id – Menjadi seorang tentara maupun polisi merupakan kebanggaan sebagian warga sehingga rela berkorban banyak untuk mewujudkannya. Hal itu pun rentan dimanfaatkan pelaku kejahatan untuk menipu.
Sebagaimana yang terjadi pada Nansi Legi (44) seorang ibu rumah tangga asal Desa Silian Barat, Kecamatan Silian Raya, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra). Ia mengaku ditipu puluhan juta oleh seorang pria yang biasa dipanggil pak Adi Mochtar, dengan mengiming-imingi anaknya perempuan akan diloloskan menjadi TNI.
“Awalnya dikenalkan oleh Ju saat datang ke rumah dan saya dengar namanya dipanggil pak Adi dan merupakan mantan polisi yang tinggal di Tondano (Kabupaten Minahasa). Itu terjadi bulan Juni 2023 tahun lalu,” ungkap Nansi, Selasa (9/4/2024).
Ia pun mengungkapkan, jumlah uang yang diminta dan diberikan ke pak Adi mencapai Rp22,5 juta. Uang itu sebagai jaminan anak perempuannya bisa lolos menjadi tentara. Setidaknya ada beberapa kali uang tersebut diberikan secara langsung dengan jumlah yang berbeda-beda.
“Kata pak Adi masuk langsung jadi,” tukas Nansi.
Ia mengaku, dia baru mencurigai adanya penipuan saat penerimaan calon tentara sampai pada pengumumannya, yang bersangkutan justru tidak tahu proses tahap seleksinya.
“Itu sekitar bulan Juli tahun 2023 lalu saat ada penerimaan calon tentara sampai pengumuman akhir. Dan saat kami hubungi untuk menanyakan perihal itu, justru pak Adi menjawab tidak mengetahui proses seleksinya dan beralasan orang yang ia tugaskan tidak “bekerja” serta tidak menginformasikan akan proses seleksi tentara tersebut,” ungkap Nansi.
Selanjutnya, pihaknya pun meminta agar uangnya dikembalikan. “Pak Adi berjanji akan kembalikan uang kami dan hingga kini baru dikembalikan 2 juta. Kami terus menghubungi yang bersangkutan namun tidak ada respon. Nomor handphone kami kayaknya sudah diblokir oleh pak Adi,” tuturnya.
Keluarganya berharap uang tersebut dikembalikan oleh pak Adi secara utuh. Masih ada sekitar Rp20,5 juta yang belum dikembalikan. Nansi mengatakan, ia punya bukti rekaman suara semua pembicaraan via telepon seluler dengan pak Adi. (***)