Makna dan Implikasi Firman
Mengakhiri bulan Januari dan memasuki bulan Februari tahun 2025 ini dalam sorotan tema “Saat Hidup Berdiakonilah” kita orang percaya diingatkan:
1. Diakonia adalah salah satu dari tiga tugas Gereja, yakni: bersekutu, bersaksi dan melayani (diakonia). Berdiakonia berarti mempunyai hati yang rela memberi untuk orang lain.
Kerelaan yang muncul dari sikap kepedulian kepada sesama kita, bukan nanti ketika kita berkecukupan atau kaya baru memberi bagi orang lain.
Kita ingat akan cerita seorang janda di Sarfat yang hanya mempunyai tepung dan minyak yang sedikit, namun dengan ketulusan hatinya ia membuat bagi Elia roti dan Tuhan Allah memberkati janda tersebut.
Sehingga tepung dalam tempayan dan minyak dalam buli-buli tidak pernah habis (1 Raj. 17:7-16).
Hati yang rela memberi sebagaimana Yesus Kristus juga yang rela memberi hidup-Nya untuk menyelamatkan umat manusia (Yoh. 3:16).
2. Kekayaan adalah anugerah Tuhan Allah. Harta yang diperoleh baik itu dari warisan atau karena kerja dan usaha kita janganlah membuat kita sombong dan hanya mementingkan diri sendiri. Tetapi pakailah itu juga untuk berdiakonia bagi orang lain.
Ada begitu banyak orang yang ada di sekitar kita yang berkekurangan, seperti: janda, anak-anak yatim piatu, orang miskin, sakit menahun, terlantar dan terpinggirkan, mereka membutuhkan uluran tangan.
Bantulah mereka dengan kekayaan dan harta yang kita miliki, sebab ketika kita memberi untuk mereka yang membutuhkan, berarti kita sudah memuliakan Tuhan Allah yang menganugerahkan berkat-Nya bagi kita.
Tuhan Allah kita mahakaya, sebab Ia adalah Pencipta alam semesta, tetapi Ia rela datang ke dalam dunia ini melalui Yesus Kristus.
Ia menjadi miskin karena kita, supaya kita yang miskin menjadi kaya di dalam Dia (2 Kor. 8:9).

 
							















