3. Kemiskinan dalam tatanan kehidupan sosial kemasyarakatan akan selalu ada. Orang miskin adalah mereka yang tidak mempunyai apa-apa atau berkekurangan untuk makan atau minum.
Tinggal di tempat-tempat yang tidak layak bahkan sampai menjual dirinya ke dalam perbudakan (2 Raj 4:1; Amos 2:6-7).
Alkitab mencatat bahwa kemiskinan juga disebabkan karena kemalasan dan mabuk (Amsal 30:13; 23:21). Atau disebabkan oleh ketidakadilan sosial.
4. Hidup yang Tuhan Allah anugerahkan haruslah diisi dengan melakukan apa yang baik dan berkenan kepada-Nya.
Sebab akan tiba waktunya kita akan kembali kepada Dia, Sang Pemilik kehidupan.
Kita akan mempertanggungjawabkan secara pribadi apa yang sudah kita lakukan semasa hidup, apakah hidup sesuai dengan kehendak-Nya atau tidak.
Ingat tidak ada seorangpun dalam dunia ini yang tidak akan mati, baik ia miskin atau kaya raya, kekayaan manusia tidak akan bisa menghalangi kematian.
Kehidupan kekal bersama dengan Bapa di sorga atau sengsara di alam maut hanya Dia yang berhak untuk menentukannya.
5. Tuhan Allah memberi kepada kita Kitab Suci (Alkitab) untuk dipahami, dihayati dan dilaksanakan.
Ia juga memberi kepada kita para pengajar mengenai firman-Nya, yakni: Diaken, Penatua, Guru Agama dan Pendeta.

 
							















