3. Orang percaya dapat membawa doa dan permohonannya kepada Tuhan Allah yang mendengar dan menjawab doa.
Bukan hanya dalam masa-masa sulit, tetapi dalam berbagai situasi kehidupan, umat orang percaya sepaturnya berdoa kepada Tuhan Allah yang dapat diandalkan.
4. Di era digital saat ini, pelayanan penggembalaan warga gereja menghadapi tantangan baru.
Teknologi digital melalui media sosial dapat menjadi sarana yang menggoda untuk menyembunyikan atau menutupi dosa, serta menciptakan citra diri yang tidak jujur.
Gereja hendaknya mendorong jemaat untuk hidup dalam kejujuran dan keterbukaan, bersedia mengakui dosa, dan mencari pengampunan dari Tuhan Allah.
Semestinya, teknologi digital dapat dimanfaatkan untuk memperkuat iman warga gereja dalam menghadapi tantangan zaman yang cepat berubah.
Bukan sebaliknya, justru menjerat warga gereja hanyut dalam berbagai kejahatan.
Oleh sebab itu, apapun tantangannya, pertobatan yang sungguh-sungguh dan pengampunan dari Tuhan Allah tetap menjadi satu-satunya jalan menuju kebahagiaan sejati.