RELIGI  

MTPJ GMIM 16-22 Maret 2025 (Minggu Sengsara II) : Menaklukan Segala Pikiran dalam Kristus Yesus

Para penentang Paulus memandang bahwa dia munafik dan tidak konsisten. Tetapi ia menentang mereka dengan menyatakan bahwa tindakannya saat hadir secara langsung akan konsisten dengan kata-katanya dalam surat.

Ia tidak akan ragu untuk menegur dan mengoreksi mereka, sama seperti ia melakukannya dalam surat-suratnya.

Makna dan Implikasi Firman

1. Paulus menjelaskan bahwa “menaklukan segala pikiran dalam Yesus Kristus” berarti secara aktif melawan dan mengubah setiap pemikiran dan sikap yang bertentangan dengan kebenaran Yesus Kristus.

Ini bukan sekedar menghindari pikiran-pikiran yang tidak benar (negatif), tapi merupakan tindakan proaktif untuk senantiasa mengisi pikiran dengan kebenaran Yesus, baik melalui firman, doa dan persekutuan dengan orang percaya lainnya.

Sehingga orang percaya dapat meruntuhkan “benteng-benteng” kesombongan, ketidaktatan, dan pemikiran palsu.

Tujuannya adalah membawa setiap pikiran dan ketaatan kepada Yesus Kristus, sehingga hidup orang percaya mencerminkan kehendak-Nya dan memuliakan-Nya.

2. Dalam penghayatan Minggu-minggu sengsara, orang percaya diingatkan tentang peristiwa Yesus Kristus saat Ia menghadapi godaan di padang gurun dan di taman Getsemani.

Peristiwa ini menyadarkan bahwa orang percaya pun seringkali menghadapi pikiran yang berusaha menjauhkannya dari kehendak Tuhan Allah.

Namun, orang percaya belajar untuk melawan godaan tersebut dengan firman Tuhan dan kuasa Roh Kudus, dan menaklukan setiap pikiran kepada kehendak Yesus Kristus.

Perayaan Minggu-minggu Sengsara ini mengingatkan orang percaya tentang pengorbanan Yesus Kristus yang memampukan kita menang atas dosa dan hidup dalam kebenaran.

Sehingga kita dapat mengalami pembaharuan pikiran yang sejati dan semakin serupa dengan-Nya.