Tomohon, BERITASULUT.CO.ID – Temuan produk minuman “Anggur Perjamuan Berbasis Komoditi Unggulan” dengan peneliti sekaligus penemu Dr Harley AB Mangindaan SE MSM merupakan langkah strategis sebagai riset untuk memantapkan inovasi produk.
Mengingat, uji konsep produk apakah memiliki potensi untuk diterima oleh pasar, mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, serta preferensi konsumen terhadap produk baru termasuk rasa, kemasan dan kelayakan.
Tidak kalah penting, memastikan produk sejalan dengan tren pasar saat ini, minuman berbasis tumbuhan, fungsional, bebas gula.
Hal itu terungkap dalam Seminar Hasil dan Focus Group Discussion (FGD), Rabu (29/10/2025) terkait temuan produk merupakan langkah strategis untuk menguji kelayakan, mengumpulkan umpan balik dalam tahapan pengembangan produk.
Kendati begitu banyak topik tanya dan masukan, saran yang menyembul dalam seminar dan FGD tersebut, Dr Ai Mangindaan mampu presentasikan mengenai inovasi produk yang telah ditemukan, termasuk bahan baku yang digunakan, proses produksi, dan keunikannya, diterima positif.
Dalam FGD, Rommy Korua melihat potensi wirausaha baru akan lahir hingga mendorong mempercepat komersialisasi hasil riset, penghubung antara akademisi bisnis dan pemerintah.
Dia menilai temuan ini akan berujung pada pengembangan ekonomi lokal dan sektor unggulan dari daerah.
“Manfaat jangka panjang, terciptanya mahasiswa dan alumni yang mandiri serta berorientasi bisnis melalui hasil penelitian dan ide kreatif menjadi produk bernilai ekonomi. Sinergi untuk pemberdayaan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja dan akan membangun ekosistem kewirausahaan berbasis potensi daerah,” ujarnya.

Forum menanggapi dengan dominan rasa pala sangat baik karena Pala dikenal memiliki khasiat hingga berfungsi sebagai obat.
Namun untuk menuju validitas sebagai produk yang dapat di terima pasar wajib melalui uji laboratorium lagi standart (SNI) baik kadar etanol dan methanol serta uji mikrobiologi.
Masih dalam Seminar dan FGD. Jimmy Kubertu pengusaha produk Wangae, kini bersama tim Inkubator merealisasikan hasil riset anggur perjamuan kudus berbahan tanaman (buah) yang ada di Sulut.
Sementara dari prinsip dalam manajemen organisasi dalam hal ini gereja, tambah Pdt Micael Lendo, harus ada keteraturan tidak sembarang memakai anggur perjamuan.
“Karena seperti yang Sir Ai (penemu produk) sampaikan bahwa media minuman pada perjamuan kudus sekarang ini masih belum tersusun untuk diikuti,” ujarnya.
Dari pihak Farmasi mengatakan overall penemuan ini sangat luar biasa dan jarang ditemukan pada setiap riset. “Baik untuk dilanjutkan dapat label BPOM.”
Wilman (MIPA) pun menyarankan agar kerja sama dengan fakultas pertanian bisa dilakukan dan mendesak segera membuat satu tulisan karya ilmiah, agar tidak dicuri orang.
“Produk ini bagus untuk kesehatan agar cepat mendapat hak/izin dari BPOM dan mendapatkan hak paten,” katanya.
Ir Franky Tulungen selaku Wakil Rektor III UKIT mengaku sangat luar biasa tim Inkubator sudah langsung kerja sama dengan UKIT, GMIM, industri dan jemaat.
Adapun Pdt Kapeles Tole melihat begitu besar potensi produk dan berharap rekomendasi dari lembaga rohani atau sinode denominasi gereja untuk memakai produk anggur perjamuan ini di perayaan-perayaan gereja.
Rektor Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT) Dr Ir Sandra Korua MS mengakui Dr Harley Mangindaan adalah sosok inovator Liturgi.
“Karena dengan produk memiliki keunggulan dan perlu mencapai keunggulan kompetitif,” ujarnya.
Sementara dalam pengisian kuesioner bagian komoditas unggulan, sebagian besar memilih nanas, pala dan buah naga sehingga menjadi produk yang diminati responden.
(DONWU)



















