4. Jadikanlah senantiasa Yesus sebagai sumber kita mendapatkan air yang memberi kehidupan yang sempurna, utuh dan sejati.
Nikmatilah kehidupan bersama Tuhan yang tidak pernah menganggap kita rendah, hina dan terbuang, tetapi yang selalu memandang kita sebagai mahkluk yang berharga dan termulia.
Dia tidak pernah berubah dari dahulu, sekarang sampai selamanya. Untuk memiliki kehidupan yang dibaharui dan dipulihkan oleh “Air hidup”, dari Yesus, maka jadikanlah BAPA sebagai pusat penyembahan.
5. Perempuan Samaria yang telah menerima Air Kehidupan menjadi percaya dan mengubah hidupnya dengan mengutamakan Air Kehidupan dan menomorduakan air sumur.
“perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ…”
Bahkan ia menjadi saksi atau pemberita Yesus adalah mesias Juruselamat. Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: (39,42)
6. Warga Gereja pada hakikatnya adalah orang berdosa, “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kernuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.” (Roma 3:23,24)
Sebagai warga gereja kita tidak lebih daripada perempuan Samaria yang diubah, dibenarkan dan diselamatkan oleh kasih karunia karena penebusan Yesus Kristus.
Karena itu tugas marturia atau kesaksian tentang Air Kehidupan yang telah kita terima, baik kepada sesama warga gereja yang hidupnya seperti perempuan Samaria sebelum bertemu Yesus dan menerima Air Kehidupan, maupun kepada dunia sekitar kita adalah bagian dari kewajiban iman.

















