Salah satunya saat sambutan Steven Kandouw saat meresmikan SDGs Centre belum lama ini bersama beberapa universitas yang dipelopori Unsrat.
“Yang nampak adalah capital intelektual akan dibangun sehingga Sulut akan melahirkan generasi yang mandiri dengan memiliki daya saing,” kata Liow.
Selanjutnya, Steven Kandouw akan membawa jajaran birokrasi bertranformasi di pusaran digitalisasi. Hal ini nampak dari apa yang diletakkan Olly Dondokambey dengan beberapa regulasi yang sinergi dengan BPKP, BPK dan KPK.
“Sehingga Sulut bisa mendapatkan 10 tahun berturut-turut opini Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK,” ujarnya.
Begitu juga bagaimana ODSK mengamankan aset Pemprov Sulut, dengan cara yang dilakukan adalah reformasi kebijakan internal sangat terasa.
“Ini akan menjadi tumpuan Steven Kandouw untuk mulus bertransformasi dengan analogi ‘ulat menjadi kupu-kupu’,” kata Liow.
Selanjutnya, kerja keras ODSK dan jajarannya termasuk partisipasi masyarakat Sulut telah membawa tingkat kepercayaan masyarkat berada pada level tertinggi dalam kepemimpinan ODSK.
“Artinya harus diakui mereka berhasil, faktanya pertumbuhan ekonomi Sulut berada di atas rata-rata nasional, berhasil menekan angka kemiskinan di atas rata-rata nasional,” ujar Liow.
Kemudian, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) salah satu teratas, dan hanya satu yang menjadi ancaman masalah tenaga kerja dengan tingkat pengangguran terbuka yang cukup tinggi, harus menjadi perhatian dan langkah mempersiapkan siswa SMK bekerja di Jepang sebagai salah satu solusi sudah sangat tepat.
“Hal-hal inilah yang menjadi fakta hanya Steven Kandouw yang memiliki gaya kepemimpinan transformasi yang dapat melanjutkan kepemipinan Olly Dondokambey untuk kesejahteraan rakyat Sulut,” tandas Liow.
(DONWU)