BITUNG  

Ini Makna Batik “Harmoni Bitung” yang Diresmikan Walikota Hengky Honandar

Walikota Hengky Honandar dengan bangga meresmikan nama "Harmoni Bitung" sebagai identitas motif batik khas, Senin (1/12/2025).

Bitung, BERITASULUT.CO.ID – Semangat “Harmony in Diversity” atau Harmoni dalam Keberagaman secara resmi terwujud dalam peluncuran Batik Bitung yang diberi nama “Harmoni Bitung” pada Senin (1/12/2025).

Bertempat di Lapangan Kantor Walikota Bitung usai Upacara Peringatan KORPRI Tahun 2025, peluncuran ini menandai babak baru bagi Kota Bitung dalam melestarikan budaya dan kekayaan alamnya.

Walikota Hengky Honandar dengan bangga meresmikan nama “Harmoni Bitung” sebagai identitas motif batik khas kota tersebut.

Batik ini merupakan gagasan brilian dari Ketua Dekranasda Kota Bitung Ellen Honandar-Sondakh, yang terinspirasi dari keindahan dan kekayaan alam yang telah menjadi ikon serta identitas Bitung.

Ide ini kemudian didiskusikan dan diwujudkan menjadi motif batik yang memukau oleh Ketua Dekranasda Provinsi Sulawesi Utara Anik Yulius Selvanus.

Setiap elemen visual dalam batik “Harmoni Bitung” secara gamblang menonjolkan kekayaan alam dan budaya khas Kota Bitung yang dikenal sebagai Kota Pelabuhan dengan pesona bahari yang luar biasa.

Nama “Harmoni Bitung” sendiri mengisyaratkan keteraturan dan keindahan kolektif dari berbagai unsur alam di Bitung, di mana keanekaragaman hayati kota menciptakan orkestra visual yang seimbang dan menawan.

Berbagai motif yang terukir memiliki makna khusus:

– Pohon Kelapa:

Melambangkan kesuburan tanah, potensi pertanian, dan industri yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.

– Tarsius Spectrum:

Hewan primata terkecil di dunia yang banyak ditemukan di Cagar Alam Tangkoko ini adalah ikon Bitung dan endemik Sulawesi Utara. Motif ini melambangkan keunikan, kelincahan, serta pentingnya konservasi alam. Selain itu, perilaku monogami tarsius juga menyiratkan cinta dan kesetiaan.

– Ikan Tuna dan Cakalang:

Menggambarkan Bitung sebagai sentra industri perikanan, serta melambangkan kemakmuran dan sumber penghidupan utama masyarakat kota.

– Latar Laut dan Pola Garis Bergelombang (Ombak):

Melambangkan Selat Lembeh yang kaya dan indah, serta pesisir pantai yang permai. Motif ini sekaligus mempertegas status Bitung sebagai kota bahari dan kota pelabuhan yang penuh keterbukaan, dinamis, dan memiliki konektivitas tinggi.

Secara keseluruhan, filosofi di balik motif batik “Harmoni Bitung” adalah representasi keseimbangan hidup antara manusia dengan kekayaan alam Kota Bitung yang melimpah, baik di darat maupun laut.

“Lebih dari itu, batik ini menjadi simbol kebanggaan akan identitas lokal Bitung yang harmonis dalam keberagaman,” ujar Walikota Hengky Honandar.

Peluncuran Batik “Harmoni Bitung” ini membawa pesan mendalam mengenai potensi besar yang dimiliki Kota Bitung, baik dari segi alam maupun sumber daya manusianya.

Kreativitas dan komunikasi yang dibangun oleh Ketua Dekranasda Kota Bitung Ellen Honandar-Sondakh, telah mempersembahkan sebuah warisan berharga bagi Bitung.

“Harmoni Bitung diharapkan menjadi langkah signifikan dalam mewujudkan Kota Bitung yang lebih maju dan berbudaya,” ujar Hengky.

(BTG)