Penatua (Yun. presbyteros) yang berarti tua tua atau mereka yang dituakan dan juga sebagai penilik/pengawas jemaat (Yun. episkopos) adalah pelayan atau hamba yang dipanggil Tuhan untuk mengajarkan ajaran yang benar, memberitakan Injil dan menggembalakan Jemaat.
Karena itu mereka harus dipersiapkan, dilatih supaya memiliki kemampuan melayani atau kompetensi. Sebagai pelayan Tuhan mereka juga harus memiliki keteladanan dalam hidupnya.
Berusaha hidup kudus supaya tak bercacat, memiliki keluarga yang harmonis, dan mampu membangun relasi yang saling membangun dengan lingkungan sekitar karena memiliki karakter yang baik. (ay. 6-9).
Selain itu pula Titus diberi tanggung jawab untuk menertibkan para pengajar sesat. Akibat ulah mereka, banyak jemaat yang hidup tidak tertib dan tersesat.
Mereka harus ditutup mulutnya (Yun. epistomizein) dan ditegur dengan keras (Yun. elegcyh) agar jemaat hidup sehat dalam iman.
Tanggung jawab ini tentu tidak gampang bagi seorang Titus yang masih muda, tetapi Paulus yakin ia memiliki kemampuan dan kecakapan menjawab panggilan itu.
Oleh anugerah dan rahmat-Nya setiap pelayan Tuhan diberi kemampuan melayani untuk hormat dan kemuliaan-Nya.