Tuhan menjaga dan memberi makan pada burung gagak apalagi manusia. Hal ini dipertegas “betapa jauhnya kamu melebihi burung-burung itu “(ay.24b), menunjuk pada harkat martabat manusia lebih tinggi dibandingkan dengan binatang.
Sedangkan burung gagak yang adalah najis (Im.11:15) Tuhan berikan makanan dan lingkungan habitat yang cukup, dipelihara oleh Allah, apalagi manusia, pasti Ia menjaga dan memelihara.
Jangan kuatir berarti manusia harus melepaskan diri dari pikiran dan perasaan takut terhadap segala sesuatu yang belum pasti terjadi, bahwa ada Tuhan yang memelihara.
Kekuatiran tidak bermanfaat bahkan hanya menciptakan suasana hati lemah dan kemunduran karakter seseorang sekaligus melemahkan iman.
Tidak akan pernah manusia yang oleh kekuatirannya menambahkan jalan hidupnya.
Yesus mengingatkan pada murid-murid-Nya, “siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta pada jalan hidupnya?
Pertanyaan ini menggugat pikiran dan perasaan dangkal tentang kebutuhan dasar biologis yakni kehidupan jasmani.
Kadangkala pikiran dan perasaan terhadap sesuatu yang belum pasti melahirkan kekuatiran (ay.25-26).