Manado, BERITASULUT.CO.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar Rapat Koordinasi Bersama Organisasi Masyarakat Terkait Sosialisasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara Tahun 2024, di Grand Whiz Manado, Jumat (26/7/2024).
Ketua KPU Sulut Kenly Poluan mengakui bahwa indeks demokrasi saat ini agak turun, secara nasional juga turun walaupun banyak variabelnya,
“Masalah pemilu adalah kualitas demokrasi itu sendiri dan kualitas pemilih yang menjadi persoalan kira-kira di Pilkada Sulawesi Utara, ini bisa tidak kita secara bersama-sama meningkatkan kualitas pemilu atau pilkada. Apalagi indeks demokrasi kita turun,” ujarnya.
Dikatakannya, Pilkada 2024 ini tanpa komisioner pun pasti akan ada kepala daerah.
“Memantau pemilu dan pilkada dari tahun 2004 dan 2005 ini sama saja terkait data pemilih, terkait pencalonan, terkait kampanye, dan terkait pemungutan suara. Upgrading masalahnya itu karena sekarang ada teknologi informasi yang lebih bagus yakni e-Coklit dan Sidalih,” kata Kenly.
Lanjutnya, KPU mengorganisir semua elemen masyarakat seperti ini semoga bisa bermanfaat pada aspek demokrasi.
Karenanya, agenda rakor seperti ini sangat penting dan strategis untuk efektifkan sosialisasi kepada masyarakat. Ada 25 ormas yang hadir, kemudian pemantau pemilu, dan media.
“Kegiatan ini diharapkan peserta yang hadir bisa membantu KPU dalam sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat,” kata mantan Anggota Bawaslu Sulut ini.
Di satu sisi, ia mengatakan bahwa KPU sebenarnya ingin melaksanakan program di 171 kecamatan di Sulut.
“Namun kami merasa bahwa menjangkau 171 titik Itu sangat sulit karena seharusnya infrastuktur kami ada di semua kecamatan, kelurahan san desa. Kami tahu bagaimana beban kerja dari teman-teman PPK dan PPS itu,” ujar Kenly.
(IKA)