KPU Sulut Evaluasi Debat Kedua Cagub-Cawagub, Umbola Akui Ada Tantangan dan Kendala

Anggota KPU Sulut Awaludin Umbola.

Manado, BERITASULUT.CO.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), menggelar Focus Group Discussion (FGD), Evaluasi Debat Publik Kedua Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara Pemilihan Tahun 2024.

Kegiatan ini dilaksanakan di Swissbel Hotel Maleosan,Jumat (25/10/2024) Sore.

FGD ini dibuka langsung oleh, anggota KPU Sulut Awaludin Umbola, didampingi anggota Bawaslu Sulut Erwin Sumampouw, dan Kepala Bagian,Teknis penyelenggaraan pemilu parhukmas hukum dan SDM KPU Sulut, Charles Worotitjan.

Disampaikan, Ketua Divisi Parmas dan SDM, Awaluddin Umbola bahwa digelarnya kegiatan ini untuk kita sama-sama memberikan sumbang saran,masukan untuk debat publik kedua.

“Kami akan maksimalkan di debat terakhir, puncak terakhit yang akan dilaksakan di 12 November 2024. Kami akan implementasikan apa yang kurang dari debat paslon Gubernur dan wakil Gubernur Sulut. Maka dari itu kami melaksanakan FGD ini,”terang Umbola.

Katanya, sejak evaluasi debat pertama terealasisi, ada beberapa catatan yang selalu disampaikan. Sejak awal KPU provinsi Sulut, debat tidak tertuju di satu daerah saja.

“Artinya ada pilihan. Dan di setiap daerah pasti punya tantangan tersendiri untuk penyelenggaraan debat, kalau kemarin debat pertama di Kotamobagu, itu punya tantangan tersendiri, listrik mati dan jaringan kurang. Kalau jaringan kita sudah siapkan 2 provaider di Kota Kotamobagu, kami tambah jadi 3 di debat kedua di Tondano. Kendalah listrik sudah kami antisipasi di debat kedua,”ujarnya

“Untuk debat di tondano ternyata KPU punya tantangan tersendiri lagi. Sejak awal kita presentasikan ke Polda Sulut untuk lakukan di Outdor, tapi Polda langsung mengatakan tidak bisa lakukan di Outdor itu yang pertama, yang kedua adalah pola keamanan harus lebih dari yang ada di kotamobagu, ketiga adalah mereka tidak mau menyelenggarakan atau membackup apabila KPU memaksakan diri menyelenggarakan dimalamhari, akhirnya kami harus geser waktunya yang awalnya, TVRI di jam 7 kami minta jam 2 siang. Kami memiliki bagian-bagian tantangan tersendiri di dua debat,”jelasnya.

Selain itu katanya, terkait id memang terkendala, karena pembuatan id di Kota Manado, dan Printernya bermasalah.

“Ini menjadi bahan evaluasi kita kedepan, dan setelahnya adalah kaitannya dengan untuk teman-teman TVRI kita terlambat 7-10 menit, karena masih menunggu Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur,”ungkapnya.

Sementara itu, untuk panelish sudah diingatkan untuk penyusunan soal agar tidak dilakukan di malam hari.

“Karena pemikir-pemikir di sulut ini pasti melihat substansi soal akan ada banyak perdebatan-perdebatan, dan diskusi panjang yang akan memakan waktu. Ini yang akan kita evaluasi bersama, apa yang kurang dan lebihnya akan kita bahas bersama di FGD ini,”pungkasnya.

Turut hadir, Panelis, tim perumus, penyelenggara, EO, LO dari Setiap Pasangan Calon, Penyiaran TVRI, dan Media.

FGD ini lanjutkan dengan, diskusi bersama dengan memberikan masukan, pertanyaan dan saran.

(IKA)