Walikota Maurits Mantiri teken MoU dengan LPK Kopidukasi, ingin lahirkan barista berkompoten di Bitung

  • Bagikan

Bitung, BERITASULUT.co.id – Pemerintah Kota Bitung melakukan Perjanjian kerja Sama atau Momerandum of Understanding (MoU) dengan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Kopidukasi Makassar.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan MoU yang dilakukan langsung Walikota Bitung Mauruts Mantiri dan Direktur LPK Kopidukasi Irsan Yumenk, di Ruangan VIP Kantor Walikota Bitung, Selasa (9/5/2023).

Penandatanganan MoU ini turut disaksikan Anggota DPRD Kota Bitung Geraldi Mantiri, serta sejumlah pejabat Pemkot Bitung antara lain Asisten Administrasi Umum Benny Lontoh, Kepala Bagian Kerja Sama Rientje Senduk, Kepala Bagian Umum Theo Rorong, dan juga perwakilan dari Dinas Tenaga Kerja.

Tujuan utama dilakukan kerja sama ini dilakukan Pemmkot Bitung untuk melahirkan barista yang memiliki sertifikat yang kompoten.

“Kegiatan ini menjadi kebanggan Pemkot Bitung, karena kami memiliki cita-cita untuk bisa melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul di dunia perkopian,” ujar Maurits.

Ia pun percaya kegiatan ini bisa berdampak positif bagi perkembangan pariwisata Kota Bitung.

“Karena hotel dan juga cafe membutuhkan barista yang bersertifikat, sehingga memberikan pelayanan yang baik. Dan juga animo anak muda Kota Bitung yang ingin menjadi barista sangat tinggi,” kata Maurits.

Secara etimologi, kata barista berasal dari Bahasa Italia yang berarti bartender, yaitu mereka yang menyajikan segala macam minuman, bukan hanya kopi.

Namun seiring perkembangan jaman dan masuknya tren kopi ke Amerika dan Eropa, kata ini kemudian diadopsi menjadi yang sekarang kita kenal.

Sementara di Italia sendiri, barista sering disebut dengan baristi (untuk laki-laki) atau bariste (untuk perempuan).

Menjadi barista bukanlah perkara gampang, tapi juga bukan pekerjaan mudah meskipun yang mereka kerjakan seolah terlihat mudah.

Karena itu, untuk menjadi seorang barista diperlukan latihan demi latihan.

Bahkan tak jarang mereka mengikuti kelas-kelas dan pelatihan barista selama bertahun-tahun sebelum “ditahbiskan” dengan predikat ahli atau expert dalam bidang meracik kopi bernama barista.

“Sekali lagi, karena keberadaan barista berhubungan dengan industri pariwisata, maka para barista bisa memberikan pelayanan yang baik. Hotel dan kafe membutuhkan barista yang bersertifikat,” tandas Maurits.

(adv)

I
  • Bagikan