https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-5042428186675242

Pengamat Politik Taufik Tumbelaka Nilai Pilkada Minsel 2024 Paling Menarik di Sulut, Kenapa?

  • Bagikan
Ketua KAGAMA Pengcab Manado, Taufik Tumbelaka.

Manado, BERITASULUT.CO.ID – Pasca ditetapkannya para pasangan calon (paslon) peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, tensi politik ikut memanas.

Di Sulawesi Utara (Sulut) sendiri, akan ada 16 Pilkada, yakni satu Pilkada Gubernur-Wakil Gubernur, 11 Pilkada Bupati-Wakil Bupati, dan 4 Pilkada Walikota-Wakil Walikota.

Dari 16 perhelatan Pilkada Serentak tahun 2024 ini di Bumi Nyiur Melambai, Pengamat Politik dan Pemerintahan Taufik Tumbelaka melihat semua seru dan menarik.

Namun, jika melihat pertarungan figur kandidat dan partai politik (parpol) pengusung, Taufik melihat Pilkada Minsel yang paling menarik.

“Pilkada Minsel saya nilai paling menarik. Tiga pasang calon dengan latar belakang yang kuat dan popularitas tinggi,” ujar Taufik, di Manado, Rabu (25/9/2024).

Ia memberikan beberapa alasan kenapa Pilkada Minsel 2024 paling menarik dibandingkan daerah lain.

PDI Perjuangan mengajukan Franky Donny Wongkar (FDW) yang merupakan petahana dengan jabatan Bupati Minsel dan dikenal politisi handal dengan PDI Perjuangan sebagai pengusung utama.

Kemudian ada petahana yang merupakan Wakil Bupati Minsel Petra Yani Rembang (PYR) yang diusung Partai Golkar sebagai motor utama.

Selanjutnya ada mantan Plt Bupati Minsel Asiano Gammy Kawatu (AGK) yang juga merupakan salah satu mantan birokrat terbaik Pemprov Sulut, dengan Partai Gerindra dan Partai NasDem sebagai pengusung utama.

Selain Calon Bupati, para Calon Wakil Bupati juga tak kalah diperhitungkan. Theodorus Kawatu, Ferde Massie, dan Derren Runtuwene, punya kelebihan masing-masing.

“Itu sedikit alasan, masih banyak alasan lain. Jadi calon pemilih Minsel disajikan dengan kandidat menarik,” kata Taufik.

Selain figur, partai politik pengusung juga merata dan memiliki jaringan yang relatif kuat.

“Semua parpol pengusung di Minsel merata ke semua calon, tidak ada yang dominan,” kata alumni Fisipol UGM Yogyakarta ini.

(DONWU)

  • Bagikan