Manado, BERITASULUT.CO.ID – Dunia pendidikan kembali berduka. Dimana salah satu siswa SMK di Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), bernama Reynaldi Sampel, sedang Praktek Kerja Lapangan (PKL) ditemukan tewas di salah satu hotel ternama di Kota Manado.
Peristiwa ini sempat viral di media sosial sejak Senin 16 September 2024.
Reynaldi yang berumur 16 tahun duduk di bangku kelas 12, diduga tewas jatuh dari tangga darurat.
Menurut keluarga, Reynaldi mendapatkan luka serius terdapat di bagian kepala, mata, dan mengalami lebam, seperti ada tanda-tanda kekerasan, dan tulang leher mengalami patah, sementara anggota badan yang lain tidak ada tanda-tanda lain.
Saat ini pihak keluarga sedang mencari bantuan hukum yang dapat mengusut kejanggalan atas kematian anak mereka.
Atas peristiwa ini, manajemen hotel yang diwakili Benny mengucapkan turut berdukacita atas meninggalnya Reynaldi.
“Semoga diterima di sisi Tuhan, dan turut memberi hiburan untuk keluarga. Kami juga merasakan duka yang mendalam, karena Reynaldi salah satu peserta traning di tempat kami, dan kami sudah menganggap anak di tempat kami,” ujarnya, Rabu (18/9/2024).
Ia mengakui, saat ini pihak hotel sudah dalam pemerikasaan kepolisian, pada waktu kejadian dan pihak hotel sudah menyerahkan penyelidikan kepada pihak kepolisian.
“Jadi dari pihak hotel tidak ada menutup-menutupi, kami membuka semua akses untuk kepentingan hukum. Kami hanya bisa memberikan statment setelah polisi memberikan statment yang sebenarnya supaya memberikan hasil yang objektif bagi semuanya. Dan kami berharap agar sama-sama menunggu kesimpulan yang dibuat kepolisian, atas tragedi yang terjadi,” jelasnya.
Terkait komunikasi pihak hotel dan keluarga, ia mengakui bahwa dari awal kejadian sudah memberikan suport, berupa biaya Rumah Sakit (RS) sampai penguburan.
“Jadi pihak hotel menanggung biaya semuanya. Jadi komunikasi tetap berjalan,” kata Benny.
Selain itu, katanya, saat ini pihak hotel sudah memberikan data-data yang diperlukan untuk proses kelancaran penyelidikan.
“Jadi bukti-bukti cctv juga sudah diberikan semuanya. Kita tidak tertutup tapi kita tetap berhubungan dengan kepolisian,” pungkasnya.
Diketahui, almarhum sudah 4 bulan melakukan PKL di hotel tersebut.
(IKA)