MTPJ GMIM 13-19 Maret 2022 (Minggu Sengsara II) : Meratap tanda pertobatan!

  • Bagikan

PEMBAHASAN TEMATIS

Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)

Zakharia berarti “Tuhan mengingat”. Pasal 1:1 dikatakan bahwa Zakharia adalah anak dari Berekhya, cucu dari Ido (Ezr. 5:1; 6:14) yang adalah kepala sebuah keluarga imam (Neh. 12:16).

Zakharia mulai berkarya pada bulan kedelapan tahun kedua zaman Darius memerintah di Persia, yakni dari tahun 522-518 SM.

Kitab Zakharia berisi sastra atau tulisan apokaliptik (artinya menyingkap, membuka rahasia) yang berfokus pada akhir zaman.

Jenis tulisan ini umumnya berisi penglihatan dan gambaran simbolis berupa hewan (kuda 1:7- 21), malaikat (2:1-5), roh jahat dan angka.

Nabi Zakharia mempunyai pandangan atau visi jauh ke depan mengenai umat Israel yang baru pulang dari pembuangan di Babel supaya mereka hidup setia di dalam Tuhan dan menata kehidupan keagamaan mereka dengan membangun kembali Bait Suci yang melambangkan kehadiran Tuhan Allah dalam hidup mereka.

Perkataan “ucapan ilahi” menunjuk pada kata “wahyu” yang artinya “Tuhan berfirman, Tuhan berkata, Tuhan berbicara”.

Dengan pengertian ini, maka apa yang diucapkan oleh nabi Zakharia adalah “Perkataan atau Firman Tuhan”, dia hanyalah alat Tuhan untuk menyampaikan maksud Tuhan kepada umat-Nya.

Apa isi wahyu itu? Wahyu atau ucapan ilahi itu didasarkan pada la yang adalah pencipta alam semesta, yang meletakkan dasar bumi.

Baca Juga:  MTPJ GMIM 9-15 Oktober 2022 : Menghalau godaan dengan Firman Tuhan
  • Bagikan